Harimau Sumatera Betina “Si Uni” Koleksi Taman Rimba Jambi Mati: Tak Nafsu Makan-Katarak

Jambi – Seekor Harimau Sumatera betina (Panthera tigris sumatrae) bernama Si Uni, yang menjadi salah satu koleksi andalan Kebun Binatang Taman Rimba Jambi, dilaporkan meninggal dunia pada Kamis siang (29/5), sekitar pukul 12.00 WIB.

Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Agung Nugroho. Ia menyebut bahwa faktor usia lanjut menjadi salah satu penyebab utama kematian satwa langka tersebut.

“Benar, harimau koleksi Taman Rimba Jambi telah mati pada pukul 12 siang. Salah satu penyebab utamanya adalah faktor usia. Harimau ini sudah tua dan juga memiliki sejumlah penyakit,” ujar Agung saat dikutip dari Antara, Jumat (30/5).

Menurut keterangan dari tim medis Taman Rimba, Si Uni dalam beberapa hari terakhir menunjukkan gejala penurunan nafsu makan dan diketahui menderita katarak pada kedua matanya.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, tim dokter hewan telah melakukan nekropsi—prosedur pemeriksaan pascakematian hewan—serta mengambil sampel organ, swab, dan darah.

“Saat ini proses nekropsi sudah dilakukan. Harimau ini diperkirakan telah berusia 23 tahun, sementara usia rata-rata harimau sumatera di penangkaran umumnya hanya mencapai 10 hingga 15 tahun,” jelas Agung.

Penurunan kondisi Si Uni diketahui sudah berlangsung selama sekitar dua minggu terakhir, dengan pola makan yang menurun drastis dibanding biasanya. Tim medis telah memantau kondisi kesehatannya secara intensif selama masa tersebut.

Sementara itu, pihak manajemen Taman Rimba Jambi hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kematian Si Uni, yang selama bertahun-tahun menjadi salah satu ikon satwa dilindungi di kebun binatang milik Pemerintah Provinsi Jambi tersebut.

Harimau Sumatera merupakan spesies satwa endemi Indonesia yang saat ini berstatus sangat terancam punah (critically endangered) menurut daftar IUCN. Kehilangan satu individu, terlebih yang telah hidup lama dalam penangkaran, menjadi peringatan penting akan pentingnya pelestarian satwa liar.

Tinggalkan Balasan