Surabaya – Dengan mengangkat tema “Building Resilient Infrastructure through Transformative Innovation”, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMASITRA) dari Universitas Kristen Petra (PCU) kembali menyelenggarakan Petra Civil Expo (PCE) 2025. Ajang tahunan ini menjadi wadah adu kreativitas dan inovasi bagi pelajar SMA dan mahasiswa teknik sipil dari seluruh penjuru Indonesia.
Tiga kompetisi tingkat nasional menjadi bagian utama dari PCE 2025, yakni Bridge Competition (BC) khusus siswa SMA, serta Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) dan Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) untuk mahasiswa. Seluruh rangkaian kompetisi yang telah berlangsung sejak Maret, akan mencapai puncaknya pada 17 Mei 2025.
“Melalui tema tahun ini, kami ingin mengajak peserta menyadari pentingnya inovasi transformasional dalam merancang infrastruktur yang tangguh, aman, dan adaptif terhadap kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana,” ungkap Michael Winata, Ketua Panitia PCE 2025, saat diwawancarai Basra pada Jumat (16/5).

Michael menyebutkan bahwa total peserta yang terlibat mencapai 480 orang, dibagi ke dalam tim beranggotakan tiga orang yang telah lolos seleksi sebelumnya.
Salah satu sorotan utama dari gelaran ini adalah final Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) yang digelar selama dua hari di Ciputra World Mall, Surabaya. Pada hari pertama (15/5), sepuluh tim mahasiswa ditantang untuk merancang struktur bangunan tahan gempa secara langsung dalam waktu tujuh jam. Setiap tim diberi material berupa 23 batang kayu balsa sepanjang satu meter, lem G, dan baseboard sebagai alas bangunan. Struktur yang dirancang harus memiliki sepuluh lantai, tinggi total 95 cm, dan berat maksimal 150 gram (tidak termasuk baseboard).
Setelah perakitan selesai, struktur diuji menggunakan shaking table dengan simulasi gempa dari level 1 hingga 7. Penilaian tidak hanya berdasarkan kekuatan menahan guncangan, tapi juga efisiensi berat struktur.
Di sisi lain, peserta LKTB mempresentasikan campuran beton yang telah mereka gunakan sebelumnya. Sementara itu, hari kedua (16/5) diisi dengan sesi presentasi ERDC dan perakitan jembatan dari kayu balsa oleh peserta Bridge Competition.
PCE 2025 bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga menjadi ruang lahirnya generasi baru yang siap berkontribusi pada dunia konstruksi. Rangkaian kegiatan ini akan ditutup pada 17 Mei 2025 dengan pengumuman pemenang dari ketiga kompetisi utama.
“Kami berharap acara ini bisa menjadi sarana bagi generasi muda untuk menyalurkan ide dan bakatnya, agar pembangunan infrastruktur Indonesia mampu bersaing secara global,” pungkas Michael.