LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung resmi menggulirkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026. Sistem ini hadir sebagai pengganti PPDB dan dirancang untuk menciptakan proses penerimaan murid yang objektif, transparan, akuntabel, adil, dan bebas diskriminasi.
Sebagai wujud komitmen, para pemangku kepentingan menandatangani Pakta Integritas dalam acara yang digelar di Ruang Sungkai, Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Jumat (16/05/2025).
SPMB berlandaskan pada Permendikdasmen No. 3 Tahun 2025 serta Keputusan Gubernur Lampung No. G/289/V.01/HK/2025, yang mengatur teknis pelaksanaan penerimaan murid di jenjang SMA dan SMK di seluruh Lampung.
Dalam sistem ini, tersedia empat jalur pendaftaran:
-
Jalur Domisili: Bagi siswa yang berdomisili di zona penerimaan (kuota minimal 30%).
-
Jalur Afirmasi: Untuk siswa dari keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas (kuota minimal 30% – 25% keluarga tidak mampu, 5% disabilitas).
-
Jalur Prestasi: Untuk siswa berprestasi akademik atau non-akademik (kuota minimal 35%).
-
Jalur Mutasi: Untuk siswa pindahan karena tugas orang tua/wali atau anak guru (kuota maksimal 5%).
Sebanyak 35 SMA Unggul telah ditetapkan untuk seleksi jalur prestasi, dengan penilaian berdasarkan gabungan hasil Tes Kemampuan Akademis (TKA), nilai rapor semester 1–5, dan bukti prestasi akademik/non-akademik.
Mewakili Gubernur, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ganjar Jationo, menyampaikan bahwa SPMB merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata.
“Semua anak Indonesia berhak mendapat pendidikan yang layak. Dengan sistem baru ini, kami perbaiki mekanisme seleksi, perjelas syarat tiap jalur, dan tingkatkan koordinasi agar daya tampung sekolah bisa dimanfaatkan optimal,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran semua pihak – pemerintah, sekolah, orang tua, hingga masyarakat – untuk mendukung kelancaran pelaksanaan SPMB.
“Sekolah perlu siap secara infrastruktur dan SDM. Orang tua harus mendampingi anak selama proses pendaftaran. Masyarakat pun harus menciptakan suasana yang mendukung,” tegasnya.
Penutup sambutan menekankan harapan besar terhadap keberhasilan sistem baru ini: “Dengan dukungan semua pihak dan komitmen yang diwujudkan melalui pakta integritas, kita harap pelaksanaan SPMB dapat berjalan lancar dan menghasilkan sistem penerimaan murid yang adil dan inklusif.”