JAKARTA – Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi pada Selasa pagi (25/2).
Kementerian BUMN telah menunjuk aset Bank Mandiri sebagai kantor baru Danantara. Di sekitar area teras, terlihat beberapa karangan bunga ucapan selamat dari berbagai perusahaan BUMN.

Meski kantor sudah tampak rapi dengan interior yang siap digunakan, suasana di dalam masih kosong. Sofa-sofa tersusun rapi di atas karpet merah bermotif abstrak, dan dua pigura berisi foto Presiden Prabowo serta Wakil Presiden Gibran Rakabuming sudah dipasang.
“Masih kosong di sini, belum ada petinggi yang datang. Karyawan juga belum ada, hanya orang Mandiri yang masuk,” kata seorang satpam yang enggan disebutkan namanya saat diwawancarai oleh kumparan pada Selasa (25/2).
Seorang karyawan yang ditemui di sekitar kantor juga mengatakan hal serupa. “Belum ada yang datang, hanya office boy saja yang ada,” ujarnya.
Danantara secara resmi diluncurkan pada Senin (24/2) oleh Presiden Prabowo. Pembentukan Danantara berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 yang mengubah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 yang mengatur organisasi dan tata kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
“Saya, Presiden Republik Indonesia, pada hari ini, Senin, 24 Februari 2025, menandatangani Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyatakan telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 mengenai organisasi dan tata kelola BPI Danantara serta Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 yang mengangkat Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menunjuk Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani sebagai CEO Danantara, Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO), dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).