Nusakambangan – Sebanyak 100 narapidana kasus narkotika dengan status risiko tinggi (high risk) dipindahkan dari 11 lapas dan rutan di wilayah Riau ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Pemindahan dilakukan sebagai langkah tegas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dalam menangani napi yang kerap melakukan pelanggaran berat.
“Mereka adalah warga binaan kasus narkotika yang telah berulang kali melanggar aturan, terutama terkait kepemilikan handphone dan narkoba,” ujar Humas Ditjen PAS, Rika Aprianti, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/5).
Rika menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Ditjen PAS untuk membersihkan lapas dari peredaran narkoba dan penyalahgunaan fasilitas komunikasi ilegal. “Jika masih berani bermain-main dengan narkoba dan HP, maka jawabannya adalah Lapas Super Maksimum Nusakambangan,” tegasnya.
Lapas dengan tingkat pengamanan super maksimum menerapkan sistem one man one cell, interaksi terbatas antar-napi, dan pengawasan ketat melalui kamera CCTV. Kondisi ini dimaksudkan untuk meminimalisir potensi pelanggaran di dalam lapas.
Menurut Rika, pemindahan ini bukan hanya bentuk penindakan terhadap napi yang melanggar, tetapi juga menjadi pesan peringatan bagi warga binaan lainnya agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Tujuannya jelas, yaitu penindakan tegas, pengamanan lapas dari pengaruh buruk narkoba, dan pembelajaran bagi napi lain agar tidak melakukan pelanggaran serupa,” katanya.
Pemindahan ini dipimpin langsung oleh Direktur Pengamanan Internal bersama tim dari Direktorat Kepatuhan Internal Ditjen PAS, petugas Kanwil Ditjen PAS Riau, serta mendapat pengawalan ketat dari Brimob Polda Riau.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 700 narapidana dengan risiko tinggi terkait pelanggaran narkoba telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan dan ditempatkan di unit dengan pengamanan maksimum dan super maksimum.
“Langkah ini dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan, pemeriksaan, dan asesmen mendalam petugas, dengan harapan lapas dapat menjadi tempat pembinaan yang aman dan efektif,” tutup Rika.