Longsor di Pekon Karang Agung Putuskan Akses Jalan, Warga Diminta Waspada

Lampung Barat – Jalan di Pekon Karang Agung, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat mengalami longsor parah, sehingga akses menuju kawasan tersebut ditutup sementara sejak Jumat (16/5/2025).

Jalan yang longsor merupakan jalur utama penghubung antara Pasar Karang Agung dan Pasar Senin. Menurut informasi, kerusakan telah terjadi sejak dua minggu lalu, namun kondisi semakin parah pada 13 Mei 2025.

“Longsor kecil memang sudah terjadi beberapa minggu lalu, tapi longsor besar yang merusak jalan secara signifikan terjadi tanggal 13 Mei. Panjang kerusakan diperkirakan mencapai 7 hingga 8 meter, bahkan mungkin lebih,” ujar Camat Way Tenong, Nowo Wibawono.

Ia menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat aliran air dari saluran pembuangan yang terus mengikis badan jalan. Tingginya curah hujan turut memperburuk kondisi tersebut.

“Air dari saluran pembuangan terus mengalir deras, terutama saat hujan lebat. Karena volume air yang besar, saluran tidak mampu menampung dan akhirnya menggerus jalan hingga putus total,” jelasnya.

Akibatnya, akses jalan terputus total dan tidak dapat dilalui, termasuk oleh kendaraan roda dua. Beberapa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pun terdampak dan penghuninya terpaksa diungsikan.

“Jalan benar-benar tidak bisa dilewati. Warga di sekitar lokasi longsor juga telah kami evakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Saat ini, alat berat mulai dikerahkan ke lokasi untuk mendukung proses perbaikan jalan. Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, bersama sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga telah melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.

“Alat berat sudah mulai didatangkan. Setelah Bupati meninjau langsung, penanganan darurat langsung dipercepat agar kerusakan tidak meluas,” ungkap Nowo.

Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran penanganan sementara sebesar Rp500 juta yang bersumber dari Dana Tidak Terduga (DTT).

“Untuk estimasi waktu perbaikan belum bisa dipastikan, namun penanganan darurat diprioritaskan dengan anggaran dari DTT sebesar Rp500 juta,” lanjutnya.

Sebagai langkah antisipasi, Camat mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi area longsor dan tetap berhati-hati.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melewati lokasi longsor, karena saat ini hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Proses penanganan sedang berlangsung, dan kami harapkan kerja sama warga, termasuk apabila dibutuhkan untuk bergotong royong dalam penanganan di lapangan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan