Waspada Cuaca Panas, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan Selama di Tanah Suci

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau para jemaah haji untuk menjaga kondisi fisik selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Suhu tinggi di Arab Saudi berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, M. Imran, menyampaikan bahwa hingga saat ini, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mendominasi keluhan kesehatan jemaah dengan total 1.167 kasus.

“Mayoritas penyakit yang dialami jemaah adalah ISPA, kemudian hipertensi dan diabetes,” kata Imran di Kantor Daker Makkah, Senin (19/5).

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa jemaah harus menjalani rawat inap akibat pneumonia atau radang paru, serta penyakit jantung koroner.

Imran menekankan pentingnya kesadaran individu dalam menjaga kesehatan. Ia menyarankan jemaah untuk cukup beristirahat, terutama setelah tiba di Makkah dan setelah menjalani umrah, agar tubuh tidak drop akibat kelelahan.

Saat beraktivitas di luar ruangan, penggunaan masker sangat dianjurkan. Masker berfungsi sebagai perlindungan dari paparan debu dan penularan penyakit seperti ISPA. Jemaah yang sedang batuk atau pilek juga diminta tetap memakai masker, termasuk saat berada di dalam kamar, guna mencegah penularan ke jemaah lain.

“Jika tertular ke kelompok rentan seperti lansia atau penderita penyakit kronis, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia,” jelas Imran.

Ia juga menekankan pentingnya konsumsi air putih yang cukup, minimal satu gelas atau sekitar 200 ml setiap jam, untuk mencegah dehidrasi akibat cuaca panas.

Bagi jemaah lansia atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, Imran menyarankan untuk tidak memaksakan diri beribadah ke Masjidil Haram setiap hari. Istirahat cukup sangat penting, terutama menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Selama enam hari pelaksanaan Armuzna, jemaah akan terpapar panas, debu, dan keramaian, yang bisa berisiko terhadap kondisi kesehatan,” tutup Imran.

Tinggalkan Balasan