BANDARLAMPUNG, (CF) – Ketua Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (KAFE Unila), Dr. Edarwan, menegaskan bahwa pengukuhan pengurus bukan sekadar formalitas, melainkan momentum penting untuk memperkuat soliditas dan kontribusi alumni terhadap kampus dan bangsa.
“Hari ini adalah titik nyala semangat alumni FEB! KAFE bukan sekadar nama organisasi, tetapi rumah yang menyatukan, tangan yang menguatkan, dan api yang menyala untuk kampus, keluarga, dan negeri,” tegasnya saat mengukuhkan pengurus pusat KAFE Unila masa bakti 2024–2029 di Gedung D Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung, Rabu (27/8/2025) tersebut suasana terasa hangat dan penuh kekeluargaan.
Acara dipandu Sekretaris KAFE Unila, Ganjar Jationo, S.E., M.A.P., yang juga merupakan alumni FEB Unila. Keakraban di antara para alumni tampak hangat dari awal hingga akhir kegiatan.
Tak hanya itu, pada acara ini juga ada kejutan. Yaitu, adanya pemberian beasiswa KAFE kepada dua mahasiswa yang tidak sanggup membayar UKT (uang kuliah tunggal). Juga disertai acara tanya jawab dan doodprize.
Menurut Dr. Edarwan, KAFE Unila memiliki visi dan misi. Yakni; Visi: Menjadi wadah alumni yang solid, bermanfaat, dan berkontribusi nyata bagi kampus dan bangsa.
“Misi kita yaitu merajut silaturahmi lintas generasi. Kemudian mendukung program strategis fakultas dan universitas. Dan menjadi motor penggerak alumni di era digital dan global, ” terangnya.
Menurutnya, visi dan misi ini bukan sekadar wacana, tetapi komitmen yang harus kita wujudkan bersama.
” Alumni FEB tidak boleh hanya bernostalgia, tetapi harus bergerak, berbuat, dan memberi manfaat,” harap dia.
Acara pengukuhan juga dihadiri perwakilan dari 24 angkatan. Mulai dari alumni tertua Kak Fasa (angkatan 1967) hingga alumni termuda Kak Theo (angkatan 2014). Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya ikatan kebersamaan lintas generasi.
“Obor dinyalakan di malam gelap,
Cahayanya terang membakar motivasi, ” kata penutup Edarwan dengan sebuah pantun motivasi:
Alumni FEB semangatnya tetap,
Berkarya besar untuk kampus dan negeri!
“Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kekompakan, dan loyalitas kita kepada almamater tercinta. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hidup Alumni! Hidup FEB! Hidup Unila!” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FEB Unila, Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Si., menegaskan pentingnya menjaga tradisi kekeluargaan di lingkungan alumni.
“Dari dulu sampai sekarang, kita punya tradisi memanggil senior dengan sebutan ‘kakak’ dan junior sebagai ‘adik’. Ini bukan sekadar sapaan, tapi simbol persaudaraan yang harus terus kita pelihara,” ujarnya.
Sementara itu, Kak Fasa, salah satu pendiri KAFE Unila sekaligus alumni angkatan 1967, dalam obrolan santai menyampaikan rasa bangga sekaligus mengenang awal terbentuknya KAFE unila.
“kami duduk bersama di kolam renang Sheraton, berdiskusi bagaimana menjaga silaturahmi alumni. Saya bangga hari ini KAFE tetap eksis dan semakin solid. Mari kita jaga persatuan ini,” pungkasnya.