Penandatanganan MoU PT Wahana Raharja dan World Food Hub untuk Kembangkan Pusat Logistik Pangan Halal di Lampung

BANDARLAMPUNG, (CF) – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Komisaris PT Wahana Raharja Sulpakar dengan Group CEO World Food Hub Jeremy Goh untuk mengembangkan pusat logistik pangan halal di Indonesia.

Penandatanganan dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Farm Fresh Industries ke Lampung, bertempat di Ruang Kerja Gubernur, Bandarlampung, Rabu (13/8/2025).

Melalui MoU ini, PT Wahana Raharja dan World Food Hub akan membangun infrastruktur logistik terpadu yang akan memfasilitasi perdagangan pangan domestik dan internasional.

Mirza menyebutkan proyek ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri pangan halal serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Lampung.

Menurutnya, kerja sama ini juga selaras dengan program nasional dalam memperkuat daya saing produk halal Indonesia di pasar global.

“Dengan posisi strategis Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera, pusat logistik ini diharapkan menjadi katalis penting dalam pengembangan rantai pasok halal yang efisien dan terintegrasi,” katanya.

Gubernur Mirza menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan kesiapan Lampung untuk menjadi lokomotif pengembangan industri pangan halal di Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas untuk produk-produk halal asal Lampung.

“Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk menjadikan Lampung sebagai kawasan ekonomi khusus halal. Bukan hanya sebagai produsen, tapi juga sebagai pusat logistik dan distribusi ekspor produk pangan ke berbagai negara,” ujar Gubernur Mirza.

Sementara itu, Country Director Farm Fresh Industries Indonesia Harry Warganegara mengungkapkan bahwa World Food Hub berencana melakukan investasi langsung di Lampung untuk membangun kawasan ekonomi khusus halal yang akan menangani seluruh rantai pasok, mulai dari produksi, pengemasan, hingga distribusi ke pasar global.

“Produk-produk halal dari Provinsi Lampung akan dibuat, dikemas, atau bahkan di transshipment dari sini sebelum diekspor melalui Pelabuhan Panjang,” ujar Harry.

Harry menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah merekomendasikan beberapa lokasi untuk pengembangan proyek ini, salah satunya berada di dekat Bandara Radin Inten II.

Lahan tersebut diharapkan bisa disiapkan oleh pemerintah daerah, sementara perusahaan akan menyewa sesuai kebutuhan operasional.

“Harapannya, proses ini bisa dimulai dan berjalan pada tahun ini,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan komoditas unggulan Lampung yang juga menjadi fokus kerja sama antara lain kopi, cengkeh, pisang, nanas, dan singkong.

Harry menegaskan bahwa kerja sama ini mencakup pendekatan hulu hingga hilir (on farm to food hub). Di sektor hulu, Farm Fresh akan memberdayakan petani lokal melalui pembentukan koperasi seperti Koperasi Merah Putih dan kemitraan dengan petani.

“On farm nya ada, dan food hub nya akan mengelola logistik serta supply chain secara terintegrasi. Ini akan menjadi ekosistem pangan halal yang menyeluruh,” katanya.

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang ekspor produk halal Indonesia ke pasar global, sekaligus memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi petani dan masyarakat Lampung secara luas. (Adpim)