Saat Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli Lulusan UGM ke Wartawan

Jakarta – Polemik terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), akhirnya dijawab langsung oleh dirinya. Pada Rabu (15/4), Jokowi memperlihatkan dokumen ijazah aslinya kepada awak media yang hadir di kediamannya.

Ijazah yang diperlihatkan meliputi jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Momen ini terjadi saat sekelompok massa melakukan aksi demonstrasi menuntut Jokowi menunjukkan ijazah aslinya. Media yang meliput kejadian tersebut kemudian diundang masuk ke dalam rumah oleh pihak pengamanan.

Sebelum masuk, Paspampres meminta para jurnalis meninggalkan tas dan ponsel mereka di ruang transit tamu VIP, sebagai bagian dari prosedur pengamanan. Di ruang tamu, Jokowi menyambut langsung belasan awak media dengan santai, mengenakan sepatu dan duduk di kursi ruang utama.

Ia membuka percakapan dengan menyinggung polemik seputar ijazahnya yang terus bergulir. Namun, sebelum memperlihatkan dokumen-dokumen tersebut, Jokowi terlebih dahulu meminta agar tidak ada dokumentasi dalam bentuk foto atau video.

Tak lama, Jokowi masuk ke dalam dan kembali membawa dua buah stopmap berwarna gelap dan biru dongker. Satu per satu, ia menunjukkan ijazahnya kepada para wartawan.

“Jangan difoto ya,” ujar Jokowi dengan santai sembari memperlihatkan dokumen.

Ijazah pertama yang ia tunjukkan adalah dari SMAN 6 Surakarta (Solo), yang memang sudah tertera sebagai nama resmi sekolah, menggantikan SMPP yang sempat menjadi perdebatan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Solo. Selanjutnya, ia memperlihatkan ijazah dari SMPN 1 Solo dan SDN Tirtoyoso Solo.

Ijazah terakhir yang ditunjukkan adalah miliknya dari Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Dokumen tersebut berada dalam stopmap yang berbeda, dengan cap dan tulisan UGM yang tampak usang dan otentik. Foto ijazah memperlihatkan Jokowi mengenakan kacamata — sesuai dengan versi yang telah beredar luas di media sosial.

“Saya baru memutuskan untuk menunjukkan ini kepada teman-teman media tadi malam,” ujar Jokowi.

Ia juga menjelaskan perbedaan tempat penyimpanan dokumen tersebut.

“Kalau ini (SD, SMP, SMA) stopmap-nya tidak asli, saya ganti. Kalau yang ini, stopmap asli dari UGM,” tambahnya.

Jokowi menegaskan, seluruh dokumen yang ia perlihatkan bisa dipublikasikan secara resmi jika diminta oleh pengadilan.

Tinggalkan Balasan